Bapanas, DPR pelajari sistem penyediaan pangan terpadu di Swedia

Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Komisi IV DPR (bidang pertanian) melakukan perjalanan ke Swedia untuk belajar penerapan sistem penyediaan pangan terpadu.

Ketua Bapanas Arief Prasetyo bersama anggota DPR pada 20 Mei mengunjungi kawasan terpadu peternakan dan perkebunan di Bona-Munsö, Stockholm, yang telah memproduksi bahan pangan sejak zaman Viking.

“(Sistem penyediaan pangan) ini patut diperhatikan dan ditiru,” kata Prasetyo dalam keterangan Bapanas yang diterima di Jakarta, Sabtu (25 Mei).

Dalam kunjungan tersebut, ia mengatakan delegasi Indonesia mengetahui bahwa pengelola kawasan tersebut sedang beternak 400 ekor sapi di lahan seluas 800 hektar dengan menggunakan pendekatan peternakan bebas sehingga ternak tersebut dapat berkeliaran dengan bebas di padang rumput.

Pejabat tersebut kemudian menekankan perlunya Indonesia mengambil semua langkah yang layak untuk memperkuat stok pangan nasional, mengingat kapasitas produksi daging sapi dan daging kerbau tahun ini mencapai 459.000 ton, tertinggal dari perkiraan konsumsi nasional sebesar 819.000 ton.

Terkait hal itu, ia menyampaikan bahwa Bapanas mendorong Kementerian Pertanian untuk mengikuti jejak Swedia dalam mengelola sistem peternakan dengan terlebih dahulu melakukan penelitian untuk memastikan kesesuaian sistem Swedia dengan kondisi Indonesia.

“Kami mengetahui bahwa 70 persen petani Swedia masih menggunakan pupuk kimia. Namun trennya sudah mulai beralih ke penggunaan pupuk organik. Ini adalah masa depan pertanian. Oleh karena itu, saya mendukung Kementerian Pertanian untuk meniru gerakan ini,” dia telah menyatakan.

Prasetyo kemudian kembali menegaskan penekanan Presiden Joko Widodo terhadap perlunya kolaborasi multisektor untuk mengintegrasikan ekosistem pangan nasional.

“Bapak Presiden Joko Widodo telah menyampaikan bahwa ekosistem pangan nasional harus terintegrasi, mulai dari hulu hingga hilirnya. Oleh karena itu, kita perlu terus mengupayakan terjalinnya kolaborasi antar pemangku kepentingan,” ujarnya.

Adam Reuterskiöld, seorang anggota parlemen Swedia, menjelaskan bahwa kawasan peternakan dan perkebunan yang terintegrasi telah menerapkan pendekatan produksi pangan yang lebih berkelanjutan yang memungkinkannya menghasilkan tidak hanya daging sapi berkualitas, tetapi juga susu, pakan ternak, dan jelai.

Category:
News

Leave a Comment